Analisa Gas Darah | ||
nama uji definisi Analisa gas darah (AGD) biasanya dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan metabolik. Komponen dasar AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2, SO2, HCO3 dan BE (base excesses/kelebihan basa). nilai rujukan Dewasa : pH: 7,35-7,45; PaCO2: 35-45 mm Hg; PaCO2: 75-100 mmHg; SaO2: >95%; SvO2: >70%; HCO3: 24-28 mEq/l; kelebihan basa (base excess): +2 sampai -2 mEq/l Anak: pH: 7,36-7,44. pengukuran lainnya sama dengan dewasa. Penarikan kesimpulan:
masalah klinis Asidosis respiratorik: Penyakit paru kronis (emfisema, bronkitis kronis, asma parah), sindrom gawat pernafasan akut (ARDS), anestesi, pneumonia Pengaruh obat: narkotik, sedatif Alkalosis respiratorik: Toksisitas salisilat (fase awal), kecemasan, histeris, tetani, olahraga aktif, demam, hipertiroid, delirium tremens, emboli paru Asidosis metabolik: Ketoasidosis diabetik, diare berat, kelaparan/malnutrisi, syok, luka bakar, gagal ginjal,, infark miokardial akut Alkalosis metabolik: Muntah berat, pengisapan lambung, ulkus peptik, pengeluaran kalium, pemberian bikarbonat berlebih, gagal hepar, kistik fibrosis Pengaruh obat: natrium oksalat, kalium oksalat |
Entri Populer
-
cara perhitungan rumus cairan RUMUS PERHITUNGAN DARAH UNTUK TRANSFUSI Menghitung keb darah tranfusi = (HB yang diinginkan-HB sekarang)...
-
TIPS Psikotes dan Contoh Soal Tes Psikologi atau psikotest sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan dari tes ini...
-
Penyakit Paru Obstruksi Kronik yang biasa disebut sebagai PPOK merupakan penyakit kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di...
-
A. Pendahuluan Asam adalah ion hydrogen atau dodnor proton. Suatu cairan disebut asam bila mengandung H+ atau mampu melepas atau memberi...
-
Dewasa ini, hampir semua perusahaan menggunakan Phsicology Test/Tes Psikologi atau psikotes/psikotest sebagai bagian dalam tahapan pen...
-
Obat – obat kardiovaskuler digolongkan menjadi 4 kelompok : Obat Gagal Jantung. Diuretik. Furosemide Dikenal sebagai ”loop diuretic”, ...
-
Gagal jantung atau decompensatio cordis didefinisikan sebagai keadaan menurunnya performa myocardial (otot-otot jantung) jantung. Gamb...
-
- CFIT (Culture Fair Intelegence Test) = untuk mengungkap kemampuan mental umum - TIU (Tes Intelegensi Umum) = untuk mengungkap kemampuan ...
-
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Pendahuluan Asam adalah ion hydrogen atau dodnor proton. Suatu cairan disebut asam bila mengan...
-
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME ( ARDS ) I. DEFINISI ARDS...
Rabu, 24 Agustus 2011
GDS 2
GDS 1
Gangguan Kesetimbangan Asam Basa (Pendekatan Henderson-Hasselbalch)
author: HAS
Kesetimbangan Asam-Basa
Perhatikan persamaan berikut
CO2 + H2O ó H2CO3 ó H+ + HCO3-
Persamaan ini akan membantu anda mengingat konsep dasar kesetimbangan asam basa.
Nilai normal
Nilai Analisis Gas Darah (AGD) biasa disebutkan dalam pH, pO2, pCO2, HCO3-, BE, dan SaO2. Nilai-nilai ini memberikan gambaran homeostasis dari kesetimbangan asam basa, perbedaan basa, dan oksigenasi darah. AGD bisa didapatkan dari arteri, vena, maupun kapiler. Namun yang umum digunakan adalah darah arteri.
Tabel 1. Nilai AGD normal
Pengukuran
Nilai normal (arteri)
pH (rentang)
7.4 (7.36-7.44)
pO2 (mmHg) (turun sesuai usia)
80-100
pCO2 (mmHg)
36-44
SaO2 (turun sesuai usia)
>95
HCO3 (mEq/L)
22-26
BE
-2 s.d +2
Interpretasi
Interpretasi AGD secara praktis mutlak diperlukan terutama di ruang emergensi. Berikut pendekatan praktis langkah demi langkah menggunakan metode Henderson-Hasselbach.
Langkah 1: uji kelayakan
Gunakan persamaan
[H+] = 24 x pCO2/ [HCO3-]
Bagian kanan dari persamaan tidak boleh berbeda lebih dari 10% dengan persamaan sebelah kiri. Jika angkanya tidak sesuai maka AGD ini tidak layak baca dan sebaiknya AGD diulang.
Contoh: pH 7.3, pCO2 46, dan [HCO3-] 29 mmol/L
Cara praktis:
(i) untuk pH 7.25-7.48, [H+]= (7.80-pH) x 100
(ii) untuk pH normal 7.4 maka [H+] = 40,
(iii) tiap perbedaan naik atau turun 0.3 dari pH 7.40 maka [H+] menjadi dua kali atau
setengahnya. Dengan demikian pH 7.1; [H+]=80, sementara pH 7.7; [H+]=20.
Untuk contoh di atas, pH 7.3 maka [H+] = (7.8-7.3) x 100 à 50
Dengan persamaan langkah 1:
50 = 24 x 46/29 à 50 = 38 à persamaan berbeda lebih dari 10% (AGD tidak layak)
Langkah 2 : tentukan kelainan utama, asidosis atau alkalosis, atau pH normal.
Perhatikan apakah terjadi asidosis (pH <> 7.44) ataukah justru pH normal (pH normal tidak berarti tidak ada gangguan asam basa).
Langkah 3: tentukan komponen kelainan yg utama apakah respiratorik atau metabolic
Setelah kita menentukan kelainan utamanya maka tugas berikutnya adalah menentukan kelainan tersebut diakibatkan komponen respiratorik atau metabolic. Bandingkan penyimpangan terbesar diantara dua komponen pCO2 atau HCO3- yang sejalan dengan pH.
Contoh: pH 7.3; pCO2 56; HCO3- 18
Contoh ini menunjukkan adanya asidosis dengan komponen utamanya respiratorik. Dimana peningkatan pCO2 jauh lebih besar dibandingkan penurunan HCO3-.
Langkah 4: tentukan derajat kompensasinya apakah sesuai dengan yang diharapkan atau ada kelainan campuran
Untuk mengetahui apakah kompensasi sudah sesuai atau belum, anda perlu mengingat tabel berikut.
Tabel 2. Kompensasi yang diharapkan
Kelainan primer
Kompensasi yang diharapkan
Asidosis metabolic
êpCO2 = 1.25 x ∆HCO3
Alkalosis metabolic
épCO2 = 0.75 x ∆HCO3
Asidosis respiratorik akut
éHCO3= 0.1 x ∆ pCO2
Asidosis respiratorik kronik
éHCO3= 0.4 x ∆ pCO2
Alkalosis respiratorik akut
êHCO3= 0.2 x ∆ pCO2
Alkalosis respiratorik kronik
êHCO3= 0.4 x ∆ pCO2
Contoh: pH 7.3; pCO2 56; HCO3- 18
Pada kasus ini terdapat asidosis respiratorik akut, untuk menentukan kompensasi metabolic yang diharapkan, gunakan:
éHCO3 = 0.1 x ∆ pCO2
éHCO3 = 0.1 x ∆ (56-40) = 1.6
Seharusnya perubahan HCO3- yang terjadi adalah 24+1.6 = 25.6
Namun pada kasus ini justru HCO3 18. Hal ini menunjukkan kompensasi tidak sesuai. Kompensasi yang tidak sesuai diakibatkan oleh kelainan asam basa campuran selain kelainan utama. Pada kasus ini ditemukan kelainan utama yaitu asidosis respiratorik dengan kemungkinan kelainan campuran asidosis metabolic.
Secara ringkas kemungkinan kelainan campuran ditampilkan dalam kesimpulan berikut
1. jika kompensasi kurang atau melebihi secara signifikan dari yang diharapkan maka kemungkinan ada dua kelainan
a. pCO2 terlalu rendah à alkalosis respiratorik konkomitan
b. pCO2 terlalu tinggi à asidosis respiratorik konkomitan
c. HCO3 terlalu rendah à asidosis metabolic konkomitan
d. HCO3 terlalu tinggi à alkalosis metabolic konkomitan
2. pH normal tapi
a. pCO2 éé+ HCO3 ééà asidosis respiratorik + alkalosis metabolic
b. pCO2 êê+HCO3 êêà alkalosis respiratorik + asidosis metabolic
c. pCO2, HCO3 normal tapi AGé à asid metab + alkalosis metab
d. pCO2, HCO3, dan AG normal à memang tidak ada gangguan, atau bisa saja asid metab non AG + alkalosis metab
3. jelas tidak mungkin terjadi asidosis respiratorik (hipoventilasi) dengan alkalosis
respiratorik (hiperventilasi) bersamaan
jika kelainannya berupa asidosis metabolic lanjutkan ke langkah 5
Langkah 5: hitung anion gap (AG). Jika terdapat peningkatan lanjut langkah 6
Anion Gap dihitung dengan rumus berikut
AGhitung = Na+-(Cl-+HCO3-) normal = 8-12 mmol
Langkah 6: bandingkan perubahan AG dengan perubahan HCO3
∆AG = AGhitung-AGdiharapkan
= {Na+-(Cl-+HCO3-)} – {[Albumin] x 2.5}
∆HCO3 = 24 - HCO3
Jika ∆AG - ∆HCO3
a. 1-2 => asidosis metabolic AG murni
b. <1=> asidosis metabolic AG + asidosis metabolic non AG
c. >2 => asidosis metabolic AG + alkalosis metabolic
Langkah terakhir, selalu bandingkan dengan kondisi klinis pasien.
Langganan:
Postingan (Atom)