Entri Populer

Kamis, 10 Maret 2011

Tips-Tips PSIKOTEST


Dewasa ini, hampir semua perusahaan menggunakan Phsicology Test/Tes Psikologi atau
psikotes/psikotest sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan
dari tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”. Mengapa? Karena faktor ini dapat
memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Sebagai contoh, seseorang lulusan
perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai
asisten dosen, tidak dapat lolos dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus
berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di
sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta. Psikotes memang merupakan
fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Saya pribadi juga pernah menghadapi hal serupa, di mana ketika mengikuti test psikotest di sekolahan sampai mengikuti test psikotest yang diadakan oleh para mahasiswa Psikolog UPI, saya mendapatkan hasil akhir yang lumayan bagus...yaa kalau bisa dibilang di atas rata-rata. Tapi sekarang, setelah saya masuk ke dunia kerja (HHB), ketika saya dihadapkan oleh test psikotest promosi jabatan, yang faktanya bahwa soal-soal yang dicantumkan dalam test tsb...sama dengan soal-soal psikotest yang pernah saya hadapi beberapa kali...dan ternyata saya gagal..!!!
untuk kemudian harus bangkit melalui proses “learning by doing”. Saya bukan
seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan di-share
berikut ini, berdasarkan pengalaman saya dan teman saya ketika menghadapi psikotes, diharapkanmampu membantu mengurangi kegagalan psikotes Anda dan mungkin untuk saya ke depannya juga:

1. Tes Logika Aritmatika.
Tes ini terdiri atas deret angka. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa kita dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu
(dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan
pola tersebut.

Tipsnya:
1) jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan
matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun
adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan,
pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat.
2) Ingat keterbatasan waktu.
Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin kita
pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah
dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.
3) Kita bisa melatih kemampuan kita ini
dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret hitung/deret ukur.

Contoh:
- 16 8 4 2 1 1/2 … …
- 45 15 18 6 9 3 … …

2. Tes Logika Penalaran.Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi.
Yang ingin diukur dalam tes ini adalah kemapuan kita dalam memahami polapola/
kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi
berdasarkan pola kita tersebut:

Tipsnya:
konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentukbentuk
yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.

Contoh:
3. Analog Verbal Test.
Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog
suatu kata. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan logika kita terhadap sebuah
kondisi, untuk melihat sejauh mana kita memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
Tipsnya: Apabila kita bermasalah dengan konsentrasi dan logika, kita bisa membypass-
nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali penulis
menghadapi tes in, soal yang diberikan relatif sama.

Contoh:

- wanita : kebaya = pria :
- a. sepatu b. baju c. topi d. jas

- kubus : pyramid = empat persegi :
- a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga

4. Kraeplien/Pauli.
Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara
membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai diminta untuk
menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan
menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan,
sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Tipsnya :
1) Jangan sekalipun menggunakan pensil
mekanis dalam tes ini melainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat
terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika ujung granitnya
habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila kita melakukan
reload dalam 10 lajur berarti kita telah kehilangan waktu 5-10 detik.
2) Usahakan jumlah
angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika
dibandingkan kita memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan
dan akhir tes. Kendalikan diri kita untuk menghemat tenaga.
3) Jangan sekalipun
melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan
kita sendiri karena justru untuk cheating kita akan membutuhkan waktu sekian detik
untuk memutuskan dan itu berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik
penjumlahan kita tidak alami.
4) Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplein
adalah konsentrasi. Terkadang kita akan merasa blank pada pertengahan tes, namun kita
harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk itu kondisi fisik sangat berpengaruh.
Usahakan tidak begadang dan sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini
sangat menyedot energi kita.

5. Wartegg Test.
Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentukan-bentukan tertentu
seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis
terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Kita akan diminta
menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan
nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut kita. Yang
diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.

Contoh:



Tipsnya adalah:
1) Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi antara sesuai
nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila kita menggambar
berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 kita dipandang HRD sebagai orang yang
kaku/konservatif sedangkan apabila kita menggambar secara acak misalnya
5,7,6,8,3,2,4,1 kita
akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan
cenderung suka akan ‘breaking the low‘.
2) Kalau kita bergender lelaki jangan mulai
dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap
orientasi seks kita. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah
digunakan saya untuk melewati tahap psikotes (saat test psikotest ysng diadakan oleh mahasiswa Psikolog UPI) ini:



(Tips-tips di atas tidak mutlak benar adanya, dikarenakan perbedaan penilaian hasil test oleh tiap HRD, perbedaan juga bisa dikarenakan perbedaan tujuan untuk merekrut jabatan apa. Misal...hasil yang dibutuhkan akan berbeda antara pelamar untuk pegawai Bank dan untuk promosi jabatan dalam sebuah perusahaan tertentu)


6. Draw A Man Test (DAM).

Tes ini mengharuskan kita untuk menggambar sesorang,
untuk kemudian kita deskripsikan usia, jenis kelamin dan aktifitas orang tersebut. Tes ini
dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan
ketahanan kerja.

Tipsnya:
1) Gambarlah orang tersebut secara utuh mulai dari ujung
kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detil muka seperti mata, hidung, mulut dan telinga.
2) Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang melakukan aktifitas, misalnya pak
tani sedang membawa cangkul, eksekutif muda sedang menenteng koper dsb.

7. Army Alpha Intelegence Test.
Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi
deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya.
Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap kita dalam menerima dan
melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.

Tipsnya :
konsentrasilah kepada apa yang
dikatakan narator, karena narator tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang
diberikan sangat terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai
memberikan instruksi.

Contoh:
Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan
coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar
jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:



8. Menggambar Pohon.
Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan
kriteria : berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan
kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis
tanaman monocotyl lainnya.

Tipsnya :
1) Pada setiap tes menggambar pohon yang pernah
dilalui, penulis selalu menggambar pohon nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis
tanaman dicotyl / berkambium.
2) Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal
menggambar, usahakan menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari pohon
tersebut seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah, akar bahkan alur pohon.
3) Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut, pelajari karakter jenis
pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambar anda dengan mengacu pada foto
tersebut.

9. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS).
Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan
jawaban yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui
seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang.

Tipsnya:
1) Jawablah setiap
pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling mendekati,
karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila jawaban
anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait dengan
cerminan kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar.
2) Secara
keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun
setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan
lowongan pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi pegawai
Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan
dan mampu bekerja dalam teamwork.
3) Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini,
jalan paling praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki diri (self improvement)
anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi seakan-akan seseorang profesional dalam
setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin.
Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri anda, akan tertuang tanpa anda
sadari dalam hasil tes.

Contoh Soalnya:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban

10. Learning By Doing.
Pengalaman memang guru yang paling baik. Lakukan
perbaikan-perbaikan secara continue baik terhadap diri anda maupun terhadap
kemampuan anda, di setiap psikotes yang anda hadapi. Misalnya seperti : melatih diri
terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada psikotes sebelumnya, membaca kembali
materi psikotes secara keseluruhan semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment)
dan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda
kerjakan dalam keadaan tegang dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut,
psikotes bukan meruapakan momok yang harus anda hindari, namun anda akan lambat
laun berteman dan akrab dengan psikotes

yang menjadi point dari test psikotest menurut pancanfgan saya adalah "bahwa hasil ddari taest tsb adalah cerminan cara kerja kita..., di sini tidak ada kata Bodo atau tidak pintar bagi yang tgidak lulus...tapi mungkin itulah kinerja kita..bagaimana kita mengendalikan emosi, kecepatan cara kerja kita, ketelitian kita dalam bekerja, ketanggapan kita terhadap perintah atasan, dsb. Maka dari itu...yang menjadi dasar adalah...sebelumnya kita juga harus memperbaiki orientasi kita terhadap pekerjaan kita...jika sudah maksimal...insya Allah dgn otomatis di test berikutnya kita pun dapat lolos melewati test psikotest....Hal ini mengingatkan saya ketika saya gagal menghadapi test psikotest tahun lalu, saat ada promosi jabatan....setelah hasilnya ternyata tidak lulus...dalam hati pun saya tidak hanya berkata bahwa ini bukan rezeki saya atau bukan saatnya bagi saya untuk memperoleh jabatan tsb,,,tapi dalam hati pun saya berkata bahwa jujur selama ini saya pun belum maksimal dalam hal cara kerja, konsisten dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai karyawan, loyalitas, dan orientasi dalam bekerja. Maka dari itu di sini saya mau mengajak kepada rekan-rekan semua untuk lebih meningkatkan kinerja kita semua...ketahuilah bahwa psikotest bukanlah untuk dihafalkan.

Terima kasih..

Selamat mengerjakan. Semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar