Entri Populer

Kamis, 13 Desember 2012

Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa

Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Pendahuluan
Asam adalah ion hydrogen atau dodnor proton. Suatu cairan disebut asam bila mengandung H+ atau mampu melepas atau memberikan H+.
Basa adalah garam dari ion hydrogen atau akseptor proton. Suatu cairan bersifat basa bila sanggup menerima H+.
Asam karbonat (H2CO3) adalah asam karena mampu melepas H+ dan menjadi HCO-3. Sedangkan bikarbonat adalah (HCO3) adalah basa karena mampu menerima H+ untuk kemudian menjadi H2CO3.

Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Regulasi Asam Basa
Regulasi sistem asam basa diatur oleh tiga sistem yaitu sistem pernafasan, sistem renal dan sistem buffer.
  1. Sistem Pernafasan
  2. Sistem Renal
  3. Sistem Buffer

Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Pembacaan AGD
Nilai Normal AGD dan Hasil/Kesimpulanya

Asidosis
Alkalosis
Ph (7,35 – 7,45)
Turun
Naik
HCO3 22 – 26
Turun
Naik
PCO2 35 – 45
Naik
Turun
BE –2 – +2
Turun
Naik
PO2 80 – 100
Turun
Naik
  1. Lihat Ph, (apakah asidosis atau alkalosis)
  2. Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang mendukung sesuai dengan hasil pH (untuk menentukan respiratirik atau metabolik)
  3. Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang hasilnya berlawanan dengan pH (untuk menentukan adanya kompensasi sebagaian atau tidak)
  4. Lihat pO2 untuk melihat adanya Hipoksemia atau Hiperoksemia
Bila nilai Ph normal tetapi terjadi kelainan nilai HCO3 atau PCO2 maka;
  1. Lihat nilai pH, pH 7,35 – 7,40 adalah asidos dan pH 7,41 – 7,45 adalah alkalosis
  2. Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang mendukung sesuai dengan hasil pH (untuk menentukan respiratirik atau metabolik)
  3. Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang hasilnya berlawanan dengan pH (untuk menentukan adanya kompensasi penuh atau tidak)
  4. Lihat pO2 untuk melihat adanya Hipoksemia atau Hiperoksemia
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Akibat Gangguan Keseimbangan Asam Basa
  1. Asidosis akan meningkatkan konsentrasi K dalam darah. Sehingga fungsi sel dan enzim tubuh memeburuk. Kemudian mengakibatkan aritmia ventrikuler.
  2. Alkalosis akan menurunkan konsentrasi K dalam darah. Sehinggga afinitas Hb – O2 meningkat. Akibatnya pelepasan O2 kejaringan sulit. Sehingga terjadi hipoksemia.
  3. Kenaikan pCO2 (80 – 100 mmHg) akan mengakibatkan koma dan aritmia serta vasodilatasi pembuluh darah. Bila hal ini terjadi diotak maka aliran darah ke otak akan meningkat dan mengakibatkan kenaikan tekanan intra cranial.
  4. Penurunan pCO2 (< 25 mmHg) akan mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah. Sehingga aliran darah kejaringan turun. Bila hal ini terjadi diotak maka akan terjadi hipoksemia otak.

Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Manajaemen Gangguan Asam Basa
  1. Pemberian Bikarbonat
Dosis: 1/3 x BB x (|BE| – 2)
Diberikan setengah dosis dahulu, kemudian setalah 30 – 60 menit dievaluasi kembali hasilnya. Bila belum optimal dilanjutkan pemberian sisanya.
  1. Terapi Oksigen
Dengan NRM bila PCO2 tinggi dan dengan RM bila pCO2 rendah.
  1. Ventilator, bila pCO2 > 60 nnHg atau pO2 < 60 mmHg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar