Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Pendahuluan
Asam adalah ion hydrogen atau dodnor proton. Suatu cairan disebut asam bila mengandung H+ atau mampu melepas atau memberikan H+.
Basa adalah garam dari ion hydrogen atau akseptor proton. Suatu cairan bersifat basa bila sanggup menerima H+.
Asam karbonat (H2CO3) adalah asam karena mampu melepas H+ dan menjadi HCO-3. Sedangkan bikarbonat adalah (HCO3) adalah basa karena mampu menerima H+ untuk kemudian menjadi H2CO3.
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Regulasi Asam Basa
Regulasi sistem asam basa diatur oleh tiga sistem yaitu sistem pernafasan, sistem renal dan sistem buffer.
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Pembacaan AGD
Nilai Normal AGD dan Hasil/Kesimpulanya
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Manajaemen Gangguan Asam Basa
Diberikan setengah dosis dahulu, kemudian setalah 30 – 60 menit dievaluasi kembali hasilnya. Bila belum optimal dilanjutkan pemberian sisanya.
Asam adalah ion hydrogen atau dodnor proton. Suatu cairan disebut asam bila mengandung H+ atau mampu melepas atau memberikan H+.
Basa adalah garam dari ion hydrogen atau akseptor proton. Suatu cairan bersifat basa bila sanggup menerima H+.
Asam karbonat (H2CO3) adalah asam karena mampu melepas H+ dan menjadi HCO-3. Sedangkan bikarbonat adalah (HCO3) adalah basa karena mampu menerima H+ untuk kemudian menjadi H2CO3.
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Regulasi Asam Basa
Regulasi sistem asam basa diatur oleh tiga sistem yaitu sistem pernafasan, sistem renal dan sistem buffer.
- Sistem Pernafasan
- Sistem Renal
- Sistem Buffer
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Pembacaan AGD
Nilai Normal AGD dan Hasil/Kesimpulanya
-
AsidosisAlkalosisPh (7,35 – 7,45)TurunNaikHCO3 22 – 26TurunNaikPCO2 35 – 45NaikTurunBE –2 – +2TurunNaikPO2 80 – 100TurunNaik
- Lihat Ph, (apakah asidosis atau alkalosis)
- Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang mendukung sesuai dengan hasil pH (untuk menentukan respiratirik atau metabolik)
- Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang hasilnya berlawanan dengan pH (untuk menentukan adanya kompensasi sebagaian atau tidak)
- Lihat pO2 untuk melihat adanya Hipoksemia atau Hiperoksemia
- Lihat nilai pH, pH 7,35 – 7,40 adalah asidos dan pH 7,41 – 7,45 adalah alkalosis
- Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang mendukung sesuai dengan hasil pH (untuk menentukan respiratirik atau metabolik)
- Lihat hasil HCO3 atau pCO2 yang hasilnya berlawanan dengan pH (untuk menentukan adanya kompensasi penuh atau tidak)
- Lihat pO2 untuk melihat adanya Hipoksemia atau Hiperoksemia
- Asidosis akan meningkatkan konsentrasi K dalam darah. Sehingga fungsi sel dan enzim tubuh memeburuk. Kemudian mengakibatkan aritmia ventrikuler.
- Alkalosis akan menurunkan konsentrasi K dalam darah. Sehinggga afinitas Hb – O2 meningkat. Akibatnya pelepasan O2 kejaringan sulit. Sehingga terjadi hipoksemia.
- Kenaikan pCO2 (80 – 100 mmHg) akan mengakibatkan koma dan aritmia serta vasodilatasi pembuluh darah. Bila hal ini terjadi diotak maka aliran darah ke otak akan meningkat dan mengakibatkan kenaikan tekanan intra cranial.
- Penurunan pCO2 (< 25 mmHg) akan mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah. Sehingga aliran darah kejaringan turun. Bila hal ini terjadi diotak maka akan terjadi hipoksemia otak.
Analisa Gas Darah dan Manajemen Asam Basa: Manajaemen Gangguan Asam Basa
- Pemberian Bikarbonat
Diberikan setengah dosis dahulu, kemudian setalah 30 – 60 menit dievaluasi kembali hasilnya. Bila belum optimal dilanjutkan pemberian sisanya.
- Terapi Oksigen
- Ventilator, bila pCO2 > 60 nnHg atau pO2 < 60 mmHg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar